Pesona Al-Qur’an



Imam Muhammad bin Said Al-Bushiri berkata dalam Burdahnya:

آيَاتُ حَقٍّ مِنَ الرَّحْمٰنِ مُحْدَثَةٌ • قَدِيْمَةٌ صِفَةُ الْمَوْصُوْفِ بِالْقِدَمِ


Al-Qur’an adalah ayat-ayat kebenaran yang diturunkan oleh dzat Maha Rahman secara bertahap, bersifat qodim sekaligus sifat yang Maha Qodim.


لَمْ تَقْتَرِنْ بِزَمَانٍ وَهْيَ تُخْبِرُنَا • عَنِ الْمَعَادِ وَعَنْ عَادٍ وَعَنْ إِرَمٍ


Tidak berdampingan dengan waktu dan masa. Dia bercerita tentang tempat kembali seluruh makhluk serta kisah umat terdahulu.


دَامَتْ لَدَيْنَا فَفَاقَتْ كُلَّ مُعْجِزَةٍ • مِنَ النَّبِيِّيْنَ إِذْ جَائَتْ وَلَمْ تَدُمِ


Karena kelestariannya hingga detik ini, dia mengungguli semua mukjizat yang datang sekejap lalu pergi.


مُحَكَّمَاتٌ فَمَا تُبْقِيِيْنَ مِنْ شُبَهٍ • لِذِيْ شِقَاقٍ وَمَا تَبْغِيْنَ مِنْ حَكَمٍ


Ia adalah larik yang kokoh hingga mustahil ditembus oleh penyimpangan orang orang kafir tanpa perlu dikokohkan.


مَا حُوْرِبَتْ قَطُّ إِلَّا عَادَ مِنْ حَرَبٍ • أَعْدَى الْأَعَادِيْ اِلَيْهَا مُلْقِيَ السَّلَمِ


Tidak sekalipun ia ditandingi melainkan sang lawan akan pulang dengan memaklumatkan penyerahan dan kekalahan.


رَدَّتْ بَلَاغَتُهَا دَعْوَى مُعَارِضِهَا • رَدَّ الْغَيُوْرِ يَدَ الْجَانِي عَنِ الْحُرَمِ


Kesusastraan-nya selalu menghalau para pemalsu ayat seolah pecemburu yang menangkis tangan pengusik kekasihnya.


لَهَا مَعَانٍ كَمَوْجِ الْبَحْرِ فِي مَدَدٍ • وَفَوْقَ جَوْهَرِهِ فِي الْحُسْنِ وَالْقِيَمِ


Maknanya taut menaut bak ombak yang silih berganti dan melebihi keindahan dan nilai mutiara.


فَمَا تُعَدُّ وَلَا تُحْصَى عَجَائِبُهَا • وَلَا تُسَامُ عَلىٰ الْإِكْثَارِ بِالسَّأَمِ


Ia adalah ayat yang tak terhitung keajaibanya dan tak pernah membuat bosan orang yang mengulang-ulangnya.


قَرَّتْ بِهَا عَيْنُ قَارِيْهَا فَقُلْتُ لَهُ • لَقَدْ ظَفِرْتَ بِحَبْلِ اللهِ فَاعْتَصِمِ


Ia akan membuat teduh mata pembacanya. Untuknya, bersuka citalah!! karena tali yang mengantarkanmu pada Allah telah kau raih. Genggamlah!!


إِنْ تَتْلُهَا خِيْفَةً مِنْ حَرِّ نَارِ لَظَى • أَطْفَأْتَ نَارَ لَظَى مِنْ وَرْدِهَا الشَّبِمِ


Ketika ia kau baca karena ketakutanmu pada panasnya neraka ladzo, maka disaat yang sama kau sedang memadamkanya dengan ayat ayatnya yang sejuk.


Semoga bermanfaat



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keteladanan Sifat Dermawan

Dilema Menikah Dibulan Muharram

Bulan Muharram Dan Keutamaanya